Senin, 17 September 2012

The five key for manage of desire (Management Nafsu)


The five key for manage of desire (Management Nafsu)
-PD : Pahami Diri
-PN: Pahami Nafsu
-SK: Sadari Kondisi
 -SL: Sadari Lawan
 -SW: Sadari Waktu

By, Rizki The Hunter
--
Berbicara mengenai peran nafsu, tidak lepas dari berbicara tentang bagaimana kita menahan dan mengelola nafsu. Mulai dari menahan amarah, menahan pandangan,  menahan diri dari perilaku yang biasanya diperbolehkan ;makan kapanpun, hubungan suami- istri dan lain sebagainya, serta juga tentang bagaimana kita mengelola nafsu itu sendiri dari segala perilaku yang akan memberi nilai negatif kepada diri kita.
Kita itu cenderung salah dalam menggunakan yang namanya nafsu.
Salah menempatkannya pada suatu situasi, salah mengkondisikannya dalam suatu peristiwa, dan salah cara membatasinya dalam suatu perilaku. Kesalahan-kesalahan tersebut sungguh amat disayangkan karena  malah kita jaga seperti sebuah kebiasaan; menjadi tabiat buruk; dapat diamati dalam berbagai perilaku kecil kita setiap harinya. Seperti makan terburu-buru tanpa mengucapkan syukur ataupun basmalah, minum berdiri sambil berjalan karena terburu-buru­­--padahal itu tidak baik untuk kesehatan, atau memarahi orang lain hanya karena alasan sepele dan lain sebagainya.
                Maka untuk mengelola nafsu yang pada dasarnya adalah  pembeda antara manusia dengan malaikat; adalah menjadi suatu hal yang riskan jika tidak dipelajari. Agar jati diri kita sebagai manusia yang  memiliki akal dan pikiran tidak dikalahkan oleh kebrutalan nafsu yang tidak ada batasnnya. Nah oleh karena itu, disini akan saya jabarkan apa sebenarnya kunci penting yang harus kita cermati agar kita mampu mengelola dan menempatkan nafsu dengan baik.

  1. Memahami hakikat diri
Paham dengan apa sebenarnya makna hidup, diri dan penciptaan-penciptaan kehidupan dilingkungan kita, membuat kita lebih tahu arah jalan dari keseluruhan kegiatan kita. Oleh karena itu, memahami apa sebenarnya kondisi diri kita dan bagaimana kita diciptakan akan memahami pula apa sebenarnya yang membuat nafsu dalam diri kita itu terkadang membuat masalah dan terkadangpun tidak. Maka, jika kita memahami apa sebenarnya hubungan nafsu dan diri kita maka kita akan mengetahui cara menggelola nafsu tersebut. Seperti telah dketahui, manusia dibekali nafsu untuk merasakan apa-apa yang diciptakan tuhan sehingga menjadikan apa yang dirasakan itu menjadi keinginan yang kuat. Nah, contohnya sesuai sejarah islam dalam Alqur’an kita dapat melihat bahwa, Nabi Adam dan Siti Hawa terjerat oleh nafsu dan godaan setan karena perasaan dan keinginan yang kuat tersebut terhadap suatu buah di surga.
Oleh karena itu, kita manusia harus sadar disetiap saat dan di setiap situasi jika kita dalam keadaan yang tidak tepat, cara yang salah dan waktu yang buruk menimbulkan nafsu tersebut serta memanifestasikannnya dalam sikap yang salah, karena hakikatnya kita diciptakan langsung dengan adanya nafsu maka kita harus segera memutuskan melawannya jika dalam situasi salah seperti itu; itu kenapa kita juga diberi akal pikiran..
  1. Menyadari kondisi lingkungan
Menyadari kondisi lingkungan disini artinya kita menempatkan nafsu pada lingkungan yang tepat dan keadaan yang tepat pula. Misalnya, ketika di jalan raya, kita melihat orang-orang yang ngebut-ngebut tidak jelas aturan dalam berkendara. Dengan seketika kita emosi karena kondisi tersebut. Nah, disini, jika kita melihat dari pandangan kesadaran akan sebuah kondisi dan situasi yang terjadi dalam pengelolaan nafsu, akan mennjadi suatu yang salah jika kita marah; bernafsu untuk emosi di sana, karena kita patut sadar itulah sebenarnya kondisi jalan raya yang penuh dengan kebrutalan pengendara yang tidak tahu aturan. Yang terpenting kuncinya kita sadari kondisi lingkungan dahulu sebelum benar-benar bernafsu; nafsu negatif.
  1. Memahami hakikat sebenarnya nafsu
Nafsu diciptakan Allah untuk setiap manusiamanusia diberi akal untuk mengelola dan menempatkan nafsu tersebut; serpti di bahas juga di bagian atas. Memahami hakikat nafsu akan menyadarkan kita bahwa memang nafsu itu diciptakan Allah SWT untuk menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Agar membentuk manusia sebagai makhluk yang berakal tapi memiliki keinginan yang kuat untuk tahu, untuk paham, untuk bersemangat, untuk rajin dan bekerja keras sebagai hamba dari sang pencipta; Alllah SWT dan sebagai Khalifah di muka bumi. Oleh karena itu, kita harus memfungsikannya dengan mengutamakan akal dalam kehidupan kita,karena nafsu tersebut menjadi tidak baik jika kita mengutamakannya dalam banyak hal.
  1. Mengetahui lawan, sang pemuncul nafsu buruk
Dalam mengelola nafsu kita patut sadar bahwa ada pihak yang akan membuat kita salah dalam menempatkan waktu diri kita; merekalah setan; makhluk yang diciptakan untuk menggoda manusia agar membrutalkan dan mengutamakan nafsu dalam setiap tindakan kita. Mereka juga akan mengarahkan kita kedalam perilaku yang membuat kita terus buruk dan semakin berdosa. Nah, oleh sebab itu kita harus sadar mengenai lawan kita tersebut ketika kita hendak sedang bernafsu; melakukan perilaku buruk yang berasalah dari kesalahan menempatkan nafsu dengan langkah terus berfikir bahwa mereka akan selalu menggoda kita dan kita harus siap menghadangnya.
  1. Mengetahui waktu harus mengfungsikan nafsu
Nafsu itu seringkali timbul di waktu yang tidak kita sadari seharusnya muncul. Misalnya, ketika di bulan Ramadhan kita berada di dekat pasar yang menjual berbagai jenis minuman menyegarkan. Namun, saat itu itu kita sedang berpuasa. Nah, peran pengelolan nafsu itu terlihat disini; peran ketepatan penggunaan nafsu dalam waktu tertentu. Seandainya kita mengutamakan nafsu tersebut dan tidak menyadari bahwasanya ini adalah waktu yang tidak tepat untuk melampiaskan nafsu tersebut, maka puasa kita akan batal. Oleh karena itu kita harus sadar dan mengatakan pada diri kita bahwa saat itu adalah saat yang tidak tepat untuk kita menggunakan nafsu.

Nafsu itu tiada batas, maka kelolah dengan akal pikiran sehingga membentuk kebiasaan mengelola nafsu !
Life is The Hunt. . . . .  We are The HUnters

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon kritik dan sarannya, karena kritik adalah bentuk kasih sayang yang sangat membangun.... !

Terimakasih..
Salam pemburu