The five key for manage of desire (Management
Nafsu)
-PD : Pahami Diri
-PN: Pahami Nafsu
-SK: Sadari Kondisi
-SL: Sadari Lawan
-SW: Sadari Waktu
By,
Rizki The Hunter
--
Berbicara mengenai peran nafsu, tidak lepas
dari berbicara tentang bagaimana kita menahan dan mengelola nafsu. Mulai dari menahan
amarah, menahan pandangan, menahan diri
dari perilaku yang biasanya diperbolehkan ;makan kapanpun, hubungan suami-
istri dan lain sebagainya, serta juga tentang bagaimana kita mengelola nafsu
itu sendiri dari segala perilaku yang akan memberi nilai negatif kepada diri
kita.
Kita itu cenderung salah dalam menggunakan
yang namanya nafsu.
Salah menempatkannya pada suatu situasi, salah mengkondisikannya dalam suatu peristiwa, dan salah cara membatasinya dalam suatu perilaku. Kesalahan-kesalahan tersebut sungguh amat disayangkan karena malah kita jaga seperti sebuah kebiasaan; menjadi tabiat buruk; dapat diamati dalam berbagai perilaku kecil kita setiap harinya. Seperti makan terburu-buru tanpa mengucapkan syukur ataupun basmalah, minum berdiri sambil berjalan karena terburu-buru--padahal itu tidak baik untuk kesehatan, atau memarahi orang lain hanya karena alasan sepele dan lain sebagainya.
Salah menempatkannya pada suatu situasi, salah mengkondisikannya dalam suatu peristiwa, dan salah cara membatasinya dalam suatu perilaku. Kesalahan-kesalahan tersebut sungguh amat disayangkan karena malah kita jaga seperti sebuah kebiasaan; menjadi tabiat buruk; dapat diamati dalam berbagai perilaku kecil kita setiap harinya. Seperti makan terburu-buru tanpa mengucapkan syukur ataupun basmalah, minum berdiri sambil berjalan karena terburu-buru--padahal itu tidak baik untuk kesehatan, atau memarahi orang lain hanya karena alasan sepele dan lain sebagainya.
Maka
untuk mengelola nafsu yang pada dasarnya adalah
pembeda antara manusia dengan malaikat; adalah menjadi suatu hal yang
riskan jika tidak dipelajari. Agar jati diri kita sebagai manusia yang memiliki akal dan pikiran tidak dikalahkan
oleh kebrutalan nafsu yang tidak ada batasnnya. Nah oleh karena itu, disini
akan saya jabarkan apa sebenarnya kunci penting yang harus kita cermati agar
kita mampu mengelola dan menempatkan nafsu dengan baik.
- Memahami hakikat diri
Paham dengan apa
sebenarnya makna hidup, diri dan penciptaan-penciptaan kehidupan dilingkungan
kita, membuat kita lebih tahu arah jalan dari keseluruhan kegiatan kita. Oleh
karena itu, memahami apa sebenarnya kondisi diri kita dan bagaimana kita diciptakan akan memahami pula apa
sebenarnya yang membuat nafsu dalam diri kita itu terkadang membuat masalah dan
terkadangpun tidak. Maka, jika kita memahami apa sebenarnya hubungan nafsu dan
diri kita maka kita akan mengetahui cara menggelola nafsu tersebut. Seperti telah
dketahui, manusia dibekali nafsu untuk merasakan apa-apa yang diciptakan tuhan
sehingga menjadikan apa yang dirasakan itu menjadi keinginan yang kuat. Nah, contohnya
sesuai sejarah islam dalam Alqur’an kita dapat melihat bahwa, Nabi Adam dan
Siti Hawa terjerat oleh nafsu dan godaan
setan karena perasaan dan keinginan yang kuat tersebut terhadap suatu buah di
surga.
Oleh karena itu,
kita manusia harus sadar disetiap saat dan di setiap situasi jika kita dalam
keadaan yang tidak tepat, cara yang salah dan waktu yang buruk menimbulkan
nafsu tersebut serta memanifestasikannnya dalam sikap yang salah, karena hakikatnya
kita diciptakan langsung dengan adanya nafsu maka kita harus segera memutuskan
melawannya jika dalam situasi salah seperti itu; itu kenapa kita juga diberi
akal pikiran..
- Menyadari kondisi lingkungan
Menyadari
kondisi lingkungan disini artinya kita menempatkan nafsu pada lingkungan yang
tepat dan keadaan yang tepat pula. Misalnya, ketika di jalan raya, kita melihat
orang-orang yang ngebut-ngebut tidak
jelas aturan dalam berkendara. Dengan seketika kita emosi karena kondisi
tersebut. Nah, disini, jika kita melihat dari pandangan kesadaran akan sebuah
kondisi dan situasi yang terjadi dalam pengelolaan nafsu, akan mennjadi suatu
yang salah jika kita marah; bernafsu untuk emosi di sana, karena kita patut
sadar itulah sebenarnya kondisi jalan raya yang penuh dengan kebrutalan
pengendara yang tidak tahu aturan. Yang terpenting kuncinya kita sadari kondisi
lingkungan dahulu sebelum benar-benar bernafsu; nafsu negatif.
- Memahami hakikat sebenarnya nafsu
Nafsu diciptakan
Allah untuk setiap manusia—manusia diberi akal untuk mengelola dan menempatkan nafsu tersebut;
serpti di bahas juga di bagian atas. Memahami hakikat nafsu akan menyadarkan
kita bahwa memang nafsu itu diciptakan Allah SWT untuk menjadikan manusia
sebagai khalifah di muka bumi. Agar membentuk manusia sebagai makhluk yang
berakal tapi memiliki keinginan yang kuat untuk tahu, untuk paham, untuk
bersemangat, untuk rajin dan bekerja keras sebagai hamba dari sang pencipta;
Alllah SWT dan sebagai Khalifah di muka bumi. Oleh karena itu, kita harus
memfungsikannya dengan mengutamakan akal dalam kehidupan kita,karena nafsu
tersebut menjadi tidak baik jika kita mengutamakannya dalam banyak hal.
- Mengetahui lawan, sang pemuncul nafsu buruk
Dalam mengelola
nafsu kita patut sadar bahwa ada pihak yang akan membuat kita salah dalam
menempatkan waktu diri kita; merekalah setan; makhluk yang diciptakan untuk
menggoda manusia agar membrutalkan dan mengutamakan nafsu dalam setiap tindakan
kita. Mereka juga akan mengarahkan kita kedalam perilaku yang membuat kita
terus buruk dan semakin berdosa. Nah, oleh sebab itu kita harus sadar mengenai
lawan kita tersebut ketika kita hendak sedang bernafsu; melakukan perilaku buruk yang berasalah dari kesalahan
menempatkan nafsu dengan langkah terus berfikir bahwa mereka akan selalu
menggoda kita dan kita harus siap menghadangnya.
- Mengetahui waktu harus mengfungsikan nafsu
Nafsu itu
seringkali timbul di waktu yang tidak kita sadari seharusnya muncul. Misalnya,
ketika di bulan Ramadhan kita berada di dekat pasar yang menjual berbagai jenis
minuman menyegarkan. Namun, saat itu itu kita sedang berpuasa. Nah, peran
pengelolan nafsu itu terlihat disini; peran ketepatan penggunaan nafsu dalam
waktu tertentu. Seandainya kita mengutamakan nafsu tersebut dan tidak menyadari
bahwasanya ini adalah waktu yang tidak tepat untuk melampiaskan nafsu tersebut,
maka puasa kita akan batal. Oleh karena itu kita harus sadar dan mengatakan pada diri kita bahwa saat itu adalah saat yang
tidak tepat untuk kita menggunakan nafsu.
Nafsu itu tiada batas, maka kelolah dengan
akal pikiran sehingga membentuk kebiasaan mengelola
nafsu !
Life is The Hunt. . . . . We are The HUnters
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon kritik dan sarannya, karena kritik adalah bentuk kasih sayang yang sangat membangun.... !
Terimakasih..
Salam pemburu