“ 7 Tanda
orang beruntung di bulan ramadhan”
Nafsu=Hambatan
Rizki Ananda
Bulan ramadhan adalah bulan yang sangat
suci bagi setiap umat muslim. Di bulan ini setan-setan yang biasa menggoda
manusia dibelenggu oleh allah. Di bulan ini pula setiap amal dilipat gandakan
pahalanya dan setiap dosa diampuni kehadirannya dalam setiap jiwa, apabila
tobat adalah perilakunya. Begitu suci juga begitu penuh dengan keberkahan akan
nikmat dari sang pemegang kemaha besaran —Allah
SWT.
Itulah bulan ini yang sedang berada ditengah-tengah
perilaku baik kita, perilaku buruk kita maupun perilaku yang tidak jelas
maknanya untuk tujuan apa dan bagaimana sebenarnya hakikatnya telah kita
perbuat.
Sadar atau tidak begitulah kenyataannya
setiap orang berperilaku dan bertindak dalam kesehariannya. Namun amatlah
disayangkan jika perilaku yang tidak begitu bermanfaat atau malah merusak
kualitas diri kita dilakukan di bulan ini, bulan ramadhan.
Bulan yang suci ini seharusnya dimanfaatkan
sebagai media yang akan menyuburkan aspek kualitas iman kita, kualitas karakter
kita maupun kualitas ilmu kita. Begitu banyak kemudahan (setan kan sudah dibelenggu, jadi tidak begitu banyak rayuan yang
menghadang untuk berlaku dosa) dan begitu banyak pula kesempatan untuk
meningkatkan kualitas aspek tadi. Maka
dari itu kita harus menyiapkan diri sematang-matangnya guna memperoleh
keberuntungan di bulan ini. Nah dengan alasan itu kita dituntut berbenah untuk mengetahui
beberapa tanda yang dapat menyatakan seseorang itu dikatakan beruntung di bulan
ramadhan dan akan memetik buahnya setelah ramadhan. 7 tanda orang beruntung itu
adalah sebagai berikut.
- Dia bahagia menyambut bulan ramadhan
Bahagia dengan
apa yang hadir ditengah-tengah kita dan sudah lama kita tungngu-tunggu
kehadirannya, secara tidak langsung akan menjadi sebuah motivasi diri kita
untuk memuliakan waktu tersebut. Sehingga, akan melahirkan sikap positif yang terus
menggali-gali dan mencari-cari apa yang bisa didapatkan dari berbagai
keberkahan yang ada di bulan itu. Dengan itu dia akan mengayun kemantapan untuk
mejalani ramadhan dan bersiap diri untuk peningkatan aspek ibadahnya. Jauh
berbeda hasilnya nanti dengan orang yang mengeluh dengan bulan ramadhan karena
dia merasa dihalangi, dibatasi dan dipersulit karena kedatangan bulan ramadhan
tersebut.
- Dia mengintropeksi perilaku lampaunya
Dibulan ini
begitu banyak potensi maupun peluang kita untuk meningkatkan kualitas,
frekuensi dan kredibilitas dari ibadah-ibadah kita. Sehingga kita dituntut
untuk mengevaluasi atau mengintropeksi perilaku ibadah-ibadah kita dimasa
lampau. Peluang seperti banyakya diadakan pengajian ataupun zona materi untuk
menambah ilmu, bisa kita jadikan batu loncatan yang baik untuk memahami dimana
letak kekuatan dan kelemahan ibadah kita, guna meningkatkan kualitas ibadah
selanjutnya.
- Dia sadar untuk bertobat
Bulan ramadhan
adalah bulan suci. Bulan dimana kita diwajibkan untuk saling
bermaaf-maafan baik sebelum memasuki
bulan ramadhan maupun setelah bulan ramadhan tersebut berlalu. Di bulai ini
segala bentuk dosa diampuni. Bahkan Allah SWT menjanjikan lewat Rasulullah SAW
yang menyatakan bahwa bagi orang-orang yang bertobat di bulan ramadhan dan
menyesali dosa-dosanya niscaya dosanya akan diampuni. Nah, oleh sebab itu,
setelah kita bertobat kita lebih bisa mudah menjalankan ibadah –ibadah di bulan
ini. Sehingga akan memberi dampak positif dalam beribadah di bulan ramadhan.
Hingga akhirnya akan memberi banyak kebaikan karena kita telah berperilaku baik
terhadap diri sendiri maupun orang lain.
- Perilaku santunnya terhadap ibadah ditingkatkannnya
Orang cenderung
melakukan rutinitas ibadat dengan frekuensi yang lebih di bulan ramadhan
ketimbang meningkatkan kualitas ibadah tersebut. Kecenderungan orang seperti
ini, selalu adalah orang-orang yang mementingkan kapasitas/kuantitas ketimbang
kualitas/kinerja. Namun, rata-rata orang yang melakukan peningkatan kualitas
dengan santun terhadap ibadahnya, lebih sering diperlakukan lebih baik oleh
lingkungannya. Hal ini beralasan pada pengaruh dari kualitas ibadat yang baik
lalu membentuk perilaku baik, sehingga akan dicintai karena perilakunya oleh
orang lain. Secara tidak langsung pada akhirnya, kecenderungan dia untuk
menjadi orang yang terindikasi beruntung dari segi kualitas hidup akan lebih
jelas terealisasikan.
- Menjaga kebiasaan baiknya dengan menstandarkannya sebagai perilaku program dirinya
Perilaku baik
yang dibuat dan dilakukan secara konsisten serta mengalami perulangan yang
berkesinambungan, akan membentuk pribadi individu yang berkualitas—berkarakter, berkompetensi juga berkredibilitas. Orang-orang seperti
ini akan cenderung berkebiasaan baik, akan mudah menghindari sikap
negative/perilaku negative kepada orang lain. Ini membuat dia akan dengan mudah
beribadat dan melipagandakan jumlah pahalanya lewat kebiasaan-kebiasaan
tersebut.
- Dia mengelola dan menempatkan nafsunya dengan bijak
Orang dikatakan
beruntung di bulan ramadhan dapat dikatakan adalah orang yang mampu mengelola
dan menempatkan nafsunya. Efek dominonya dapat berdampak dari diri yang
penyabar dan membatasi dirinya dari sikap buruk. Hal ini dapat membentuk
individu yang banyak beramal dan sedikit berperilaku buruk. Dengan alasan dia
sudah mengendalikan dan menempatkan nafsunya diwaktu, tempat dan kondisi yang
tepat sesuai dengan batasan aturan agama, maupun aturan masyarakat yang
diberlakukan. Sehingga orang lain tidak memberinya sangsi tapi malah apresiasi.
- Bersyukur dan berdoa selalu menjadi andalan penenang jiwanya
Tanda terakhir
orang yang beruntung di bulan ramadhan adalah mereka selalu bersyukur dan
berdoa. Orangnya senantiassa mengimani kejadian buruk dan baik yang silih
berganti dihidupnya dan juga mengimani ada atau tidak adanya sesuatu yang lebih/kurang
dalam hidupnya. Mereka juga senantiasa berdoa guna meminta kemudahan agar terus
diberkahi. Mereka juga berdoa tidak untuk menuntut maupun berkeluhkesah didepan
Allah SWT. Sehingga dengan rajinnya dia berdoa dan bersyukur. Nikmat dan berkah
akan selalu turun padanya. Seperti kata firman Allah yang menyebutkan, bahwa
jika kita bersyukur, nikmat, karunia, rezeki kita akan di tambah.
Itulah
tanda-tanda mereka yang beruntung menurut realita yang ada, dari kaca mata
saya. Bahwa yang baik akan dibalas baik, beraksi baik akan direaksikan dengan
hal yang baik. Nah, pada akhirnya, kita wajib mempertanyakan, apa sih
sebenarnya keberuntungan orang yang beruntung di bulan ramadhan ini..?
Sederhana, orang
yang beruntung akan mendapatkan keringanan dalam beribadah, mereka tidak
mengeluh. Sehingga berefek pada, mudahnya doa mereka untuk dikabulkan, mudahnya
orang lain memberi penghargaan yang lebih kepada mereka dan dicintainya mereka
oleh Allah SWT karena telah memaksimalkan amal di bulan yang amal
dilipatgandakan ini. Itulah mereka pribadi yang beruntung di bulat yang
diperuntukkan bagi orang yang mengaharapkan keberuntangan yang hakiki, surga.
Sekian,,Salam
Pemburu, “We are The Hunters of Heaven”
“Sesungguhnya tidak ada guru yang lebih hebat dari diri yang sadar akan banyaknya pelajaran yang bisa diambil dalam kehidupan, lihatlah, dengarlah dan bersujudlah dengan menyebut nama Allah karena ilmu itu tanpa batas, dan dimiliki Zat yang Maha Besar”. Rizki The Hunter
“Sesungguhnya tidak ada guru yang lebih hebat dari diri yang sadar akan banyaknya pelajaran yang bisa diambil dalam kehidupan, lihatlah, dengarlah dan bersujudlah dengan menyebut nama Allah karena ilmu itu tanpa batas, dan dimiliki Zat yang Maha Besar”. Rizki The Hunter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon kritik dan sarannya, karena kritik adalah bentuk kasih sayang yang sangat membangun.... !
Terimakasih..
Salam pemburu